Minggu, 01 Mei 2011

Resume DBA pertemuan 6

DISASTER PLANNING
Disaster (bencana) didefiniskan sebagai kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak.  Empat faktor utama, yaitu :
  1. tiba-tiba
  2. tidak diharapkan
  3. bersifat sangat merusak
  4. kurang perencanaan
Cakupan bencana tidak hanya terbatas pada hilangnya data dan sumber informasi, tetapi juga kematian dari pekerja yang sangat diandalkan, keracunan produk, meledaknya sistem peralatan, kebakaran yang terjadi pada pusat distribusi utama, atau tumpahnya cairan kimia, dan lain sebagainya, sangat mempengaruhi suatu organisasi.

Disaster Recovery Plan
Disaster recovery planning merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan dan membatasi kerugian akibat bencana pada proses bisnis yang penting. Sedangkan disaster recovery plan merupakan program yang tertulis dan telah disetujui, diimplementasikan, serta dievaluasi secara periodik, yang menfokuskan pada semua aksi atau prosedur yang perlu dilakukan sebelum, ketika, dan setelah bencana. Format dan elemen  disaster recovery plan bervariasi dari disaster recovery plan yang komprehensif untuk perusahaan multi-nasional dengan informasi, sekuritas, sistem bisnis yang kompleks, hingga disaster recovery plan untuk perusahaan kecil. Dengan adanya disaster recovery plan sebagai pedoman untuk menghadapi bencana, maka perusahaan dapat menghadapi situasi krisis akibat bencana dengan percaya diri dan terarah.
Elemen utama disaster recovery plan dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu :
  1. elemen-elemen yang bersifat umum bagi semua aspek rencana
  2. elemen-elemen ketika operasi bisnis dijalankan lagi
  3. elemen-elemen ketika operasi penyelamatan dan pemulihan dilakukan
Hal-hal Lain Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Disaster Recovery Plan
          memastikan keamanan para pekerja dan pengunjung pada lokasi di mana mereka berada;
          melindungi record dan informasi penting;
          memastikan keamanan fasilitas dan lokasi-lokasi bisnis;
          memastikan ketersediaan material, perlengkapan, dan peralatan;
          mengurangi risiko bencana yang diakibatkan oleh kesalahan manusia  atau kegagalan peralatan yang digunakan;
          data-data dan fasilitas penting lainnya telah ditata dengan baik sehingga memudahkan proses pemulihan ketika bencana alam terjadi;
          memastikan kemampuan perusahaan untuk melanjutkan operasi setelah bencana;
          memulihkan record-record yang hilang atau rusak setelah bencana.
Prasyarat Dalam Pembuatan Disaster Recovery Plan
Prasayarat 1: Informasi dipandang sebagai Sumber Daya Perusahaan
Prasyarat 2: Asuransi Yang Cukup
Prasyarat 3: Program Record  Yang Penting
Prasyarat 4: Jadwal Penyimpanan Record
Prasyarat 5: Sistem Klasifikasi dan Penggunaan Kembali Record
Prasyarat 6: Program Sekuritas Yang Cukup

Perencanaan Yang Komprehensif Terhadap Disaster Recovery Plan
Disaster recovery plan yang komprehensif harus mengalamati semua yang diperlukan untuk mendukung operasi bisnis yang sedang berjalan. Hal ini berarti setiap elemen fisik, setiap perangkat lunak, setiap sumber daya manusia, dan setiap proses bisnis perlu dipelajari dan dialamati. Informasi operasi dan finansial juga perlu dimasukkan. Rencana yang efektif mampu mengenali semua bencana yang potensial, dimulai dari perilaku alam hingga teroris atau cyber-disasters.
Tiga tipe solusi yang perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari proses perencanaan, yaitu :
          perusahaan dapat membangun sistem yang redundansi, seperti memiliki dua buah pabrik yang terpisah lokasinya;
          melakukan perjanjian atau kerja sama dengan pusat data sehubungan dengan backup informasi penting
          mengasuransikan fasilitas-fasilitas tertentu sehingga dapat mengurangi biaya ketika bencana terjadi
Langkah-Langkah Untuk Mengatasi Bencana Sehubungan Dengan Disaster Recovery Plan
Setelah disaster recovery plan dibuat, maka perusahaan telah memiliki pedoman untuk menghadapi bencana. Lalu bagaimana langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghadapi bencana ? Berikut diberikan langkah-langkah yang dapat diikuti :
             mendapatkan wewenang untuk menjalankan disaster recovery plan dan membentuk anggota tim
             menyediakan training dan pendidikan keselamatan bagi anggota tim seperlunya
             pada kondisi bencana, jalankan prosedur keselamatan dan evakuasi dahulu
             membunyikan alarm tanda bahaya dan memberitahu layanan emergensi
             memberitahukan tipe bencana pada manajemen atas
             mulai memanggil anggota tim pemulihan terhadap bencana
             semua anggota, level manajemen, dan departemen keselamatan harus memiliki kopi denah gedung yang memberitahukan jalan keluar dan perlengkapan keselamatan menaksir kerusakan
         mengimplementasikan prosedur untuk melindungi record-record penting pada lokasi masing-masing
         memberi tanda bagian-bagian yang rusak dan mengelompokkan bagian yang rusak dengan bagian yang tidak
         untuk bencana yang besar, lakukan pertemuan dengan perusahaan yang khusus menangani pemulihan perusahaan akibat bencana
         selanjutnya membuat perjanjian dengan perusahaan tersebut untuk melakukan pemulihan
         melakukan pemulihan
Keuntungan Adanya Disaster Recovery Plan
Adapun keuntungan yang didapat perusahaan adalah :
    1. memperbaiki sistem proteksi terhadap aset penting perusahaan
    2. membuat sistem proteksi informasi atau data-data perusahaan lebih efektif
    3. mengurangi risiko bencana akibat kesalahan manusia
    4. memperbaiki manajemen perusahaan, dll.
Back Up Database
Backup mengacu pada pembuatan salinan data dari database, sehingga salinan ini dapat digunakan untuk mengembalikan data semula dari peristiwa kehilangan data ataupun kerusakan data.
Alasan Melakukan Back Up
Melindungi database dari berbagai jenis kegagalan, antara lain:
          Statement failure:
          User error
          Network failure
          Instance failure
          Media failure

0 komentar:

Posting Komentar